(Foto: screenshot Youtube)
JAKARTA- Anggota Perhimpunan Pergerakan
Indonesia (PPI) M Rahmad membantah telah menyebar fitnah tentang
informasi penjemputan mantan ketua umum Demokrat Profesor Subur
Budhisantoso oleh BIN. "Saya perlu klarifikasi. Itu cukup jelas, tidak ada kata-kata menuduh. Yang saya sampaikan itu sifatnya informasi kepada audiens kenapa Profesor Budhisantoso tidak hadir," kata Rahmad di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).
Rahmad menegaskan, sebagai moderator dalam acara Diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Jumat (18/10), dia hanya menjelaskan tentang ketidakhadiran Prof Subur Budhisantoso yang seharusnya menjadi pembicara.
Dikatakan Mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat itu, tudingan bahwa dirinya menyebar fitnah adalah ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan ingin menyudutkannya. "Saya heran adalah kenapa informasi yang berkembang ke masyarakat itu Profesor SBS itu diculik atau diciduk atau dijemput paksa," katanya.
Selain itu, Rahmad juga menyesalkan pernyataan Kepala BIN Marciano Norman dan Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha yang terburu-buru merespons pernyataannya yang muncul di Youtube. "Ini sebetulnya terjadi misskomunikasi di jajaran pemerintah seperti istilah diculik setelah jubir presiden memberikan keterangan ke media dan Kepala BIN memberikan keterangan ke media. Ini sangat disayangkan, harusnya di kroscek dulu," tutup dia
okezone.com
Dilarang Promosi Blog, Spam, Hack dan yang berbau Negatif ConversionConversion EmoticonEmoticon